Pulan adalah seorang suami yang sering 'Jajan' di komplek lokalisasi. Suatu
malam ketika ia selesai kencan dengan isterinya sendiri, Pulan langsung
menyerahkan uang lima puluh ribu kepada sang isteri dan buru-buru
mengenakan celana panjang.
Saat sang isteri pergi ke kamar mandi, Pulan baru sadar bahwa kebiasaan itu hanya berlaku untuk seorang pelacur yang melayaninya, bukan untuk sang isteri.
"Celaka ! Pasti isteriku akan tahu kalau aku sering jajan di tempat begituan?!" gumam Pulan dengan cemas.
Ia tak punya alasan untuk menarik kembali uangnya itu.
Tapi ketika sang isteri keluar dari kamar mandi, ternyata ia langsung di dekati oleh sang isteri yang berwajah berang.
Sang isteripun membentaknya: "Hei, kurang nich! Biasanya seratus ribu, kenapa kau kasih cuma lima puluh
ribu?!"
Pulan : "Biasanya... ?!"
"Oh, hmm, eeh... anu... maksudku..." sang isteripun gugup dan pucat sekali
Saat sang isteri pergi ke kamar mandi, Pulan baru sadar bahwa kebiasaan itu hanya berlaku untuk seorang pelacur yang melayaninya, bukan untuk sang isteri.
"Celaka ! Pasti isteriku akan tahu kalau aku sering jajan di tempat begituan?!" gumam Pulan dengan cemas.
Ia tak punya alasan untuk menarik kembali uangnya itu.
Tapi ketika sang isteri keluar dari kamar mandi, ternyata ia langsung di dekati oleh sang isteri yang berwajah berang.
Sang isteripun membentaknya: "Hei, kurang nich! Biasanya seratus ribu, kenapa kau kasih cuma lima puluh
ribu?!"
Pulan : "Biasanya... ?!"
"Oh, hmm, eeh... anu... maksudku..." sang isteripun gugup dan pucat sekali
No comments:
Post a Comment