Mr.
Donk pebisnis sukses, seorang direktur sekaligus pemilik perusahaan
multi nasional. Ia memiliki kebiasaan mengatakan "terserah" hampir pada
setiap kalimat yang ia ucapkan. Suatu hari ia memimpin rapat dengan para
manajer utamanya dengan topik ekspansi sisnis. Terjadi dialog sebagai
berikut:
Manajer SDM: "Mr. Donk apakah kami boleh merekrut karyawan baru untuk mensukseskan ekspansi bisnis ini?"
Mr. Donk: "Terserah Saudara, jika itu dibutuhkan."
Manajer marketing: "Mr. Donk apakah kami boleh menambah anggaran pemasaran?"
Mr.Donk : "Terserah Saudara, jika dipandang itu perlu..."
Setelah semua Manajernya mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan jawaban yang sama, diakhir Rapat Sang Boss itu bertanya:
"Apakah saudara-saudara siap melaksanakan program ekspansi bisnis ini?"
Serempak semua manajer menjawab: "Terserah Mr.Donk...!!!"
Manajer SDM: "Mr. Donk apakah kami boleh merekrut karyawan baru untuk mensukseskan ekspansi bisnis ini?"
Mr. Donk: "Terserah Saudara, jika itu dibutuhkan."
Manajer marketing: "Mr. Donk apakah kami boleh menambah anggaran pemasaran?"
Mr.Donk : "Terserah Saudara, jika dipandang itu perlu..."
Setelah semua Manajernya mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan jawaban yang sama, diakhir Rapat Sang Boss itu bertanya:
"Apakah saudara-saudara siap melaksanakan program ekspansi bisnis ini?"
Serempak semua manajer menjawab: "Terserah Mr.Donk...!!!"